Rasa malas adalah hal umum yang wajar bagi kita semua, namun kalau kemalasan dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berdampak buruk dan mengurangi produktifitas, sedangkan jatah hidup sangat terbatas.
Banyak orang mengartikan rasa malas itu hanya sebatas berdiam diri, rebahan, mager, nggak mau ngapa-ngapain. Padahal lebih dari itu.
Ketika kita tidak mengambil keputusan disaat memilik peluang, itupun termasuk malas. Mengurungkan tindakan karena kebayang dengan tantangan atau masalah yang akan dihadapi, itu juga sifat malas. Rasa malas seperti inilah yang harus diwaspadai. Bisa jadi itu adalah kesempatan terbaik yang hadir di dalam hidup, namun kita telah melewatkannya.
Lantas, kenapa ada orang yang dulunya pemalas kemudian jadi rajin? Atau sebaliknya, awalnya dikenal rajin, lama-lama jadi pemalas.
Orang bisa menjadi rajin karena punya tujuan yang jelas, sedangkan orang malas cenderung tidak punya tujuan, kalaupun punya, biasanya tujuannya masih umum, tidak spesifik.
Si A dan si B, keduanya ingin mengurangi berat badannya. Selang 2 bulan mereka pun timbang badan, ternyata berat si A berhasil terpangkas 5 kg, sedangkan berat si B berat malah naik 2 kg. Lho koq? Ternyata tujuan mereka berbeda. Si A punya target bisa turun 6 kg dalam 2 bulan, punya catatan harian dan jadwal menu yang lengkap dengan asupan kalori yang harus di konsumsi, sementara si B targetnya tidak ada, hanya ingin diet, mengurangi porsi makanan dan sesekali berolahraga.
Ketika tidak punya tujuan yang jelas, kita menjadi gampang lengah. "Akh, masih ada hari esok." "Ntar khan bisa dicoba lagi." "Lagi bad mood nih, kamu aja yaa.."
Sama halnya ketika ingin berbisnis, ada orang yang punya target yang jelas, ingin punya penghasilan tambahan sekian juta dalam sekian bulan, sementara ada orang yang tujuan berbisnisnya sekadar usaha sampingan, sekadar ada, sehingga tidak serius dalam menjalankannya.
Intinya, jika ingin terus bergerak dan bertumbuh, milikilah tujuan yang jelas. Semakin jelas dan semakin terarah tujuan kita melakukan sesuatu, semakin optimal kita berikhiar dan bertawakkal.