Kampanye Pilpres 2019 sepertinya didominasi oleh bahasa "politik keagamaan" yang terkadang merusak nilai-nilai esensial dari pemaknaannya tersebut. Jika hal ini merupakan upaya dalam meraup suara, maka politik jatuh sekadar ajang pertarungan narasi yang melawan demokrasi.
KEMBALI KE ARTIKEL