Tragedi pesawat Lion Air yang jatuh di laut Karawang, seharusnya mampu menghentakkan kesadaran kita, bahwa kematian itu ternyata sangat dekat. Saat ini, kita yang hanya dapat menyaksikan melalui layar televisi, hampir tak pernah menyadari bahwa ditengah hiruk pikuk kehidupan ini, setiap orang sudah memiliki boarding pass kematian yang telah ditentukan waktu dan tempatnya oleh Tuhan. Setiap orang telah memiliki karcis yang tak mungkin tertukar, sesuai dengan nama yang tertera, jadwal, dan tempat duduk yang tak mungkin diisi oleh orang lain. Dunia ibarat bandara dengan beragam kesibukan masing-masing, ada yang jalan-jalan, ada yang belanja, ada yang berkumpul, tidur, sibuk dengan ponselnya, dan lain-lain, namun yang pasti semua tampak tertib dan juga santun.
KEMBALI KE ARTIKEL