Momen Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober tidak sepenuhnya mengaktualisasikan dimensi kesantrian dan keindonesiaan, namun terdapat kecenderungan sekadar pemenuhan ekspektasi politik kesantrian---jika tidak mau disebut sebagai komoditas politik---ditengah euforia kaum santri terhadap kekuasaan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL