Bukan lagi suatu hal yang aneh, jika para politisi saling serang dengan ungkapan-ungkapan
nyinyir yang menggelikan. Jika dalam narasi keagamaan ada istilah "takfiri" yang sempat menghebohkan dimana muncul ungkapan satu pihak "mengkafirkan" pihak lain, para politisi mungkin lebih parah lagi, narasi yang mereka kemukakan di depan publik tak lebih dari narasi politik kelas jamban.
KEMBALI KE ARTIKEL