Membicarakan soal "cinta" seakan merujuk pada sesuatu yang bersifat abstrak, melangit, penuh imajinatif, dan sulit sekali membuat sebuah definisi yang tepat. Terminologi "cinta" atau "love" atau "
mahabbah" sepertinya hanya dapat dipahami secara subjektif, hanya dirinyalah dan Tuhan yang paling mengetahuinya. Padahal, cinta sesungguhnya yang seringkali dapat "menyatukan" beragam perbedaan, bahkan sesuatu yang saling bertentangan seringkali dapat disatukan oleh sesuatu yang disebut "cinta". Lalu, kenapa tiba-tiba cinta dapat memecah-belah, memisahkan, menceraikan, setelah sebelumnya sebuah "ikatan" berdasarkan cinta dirajut?
KEMBALI KE ARTIKEL