Ada-ada saja kejadian di Republik ini, demonstrasi bisa saja terjadi oleh hal-hal kecil yang bersifat personal seperti yang terjadi di Bengkulu. Gara-gara seorang dokter yang berdebat dengan Ketua DPRD Lebong yang berujung penamparan, lalu beramai-ramai dokter lainnya mendemonstrasikan tuntutannya agar si penampar diproses secara hukum. Mungkin baru kali ini ada demonstrasi yang disebabkan urusan pribadi, karena yang ditampar dan yang menampar sama-sama dalam kondisi emosi. Padahal, unjuk rasa atau demonstrasi biasanya lebih disebabkan urusan publik atau paling tidak memiliki ekses besar kepada keadilan publik, tidak semata-mata urusan pribadi. Jika soal tamparan saja sudah menjadi urusan publik, sedemikian parahkah hukum kita? Buktinya mereka yang berdemo sudah kehilangan kepercayaan pada proses penegakkan hukum.
KEMBALI KE ARTIKEL