Istilah "
imam" dalam bahasa Arab yang berasal dari akar kata "
amam" yang berarti "di depan" memang dikonotasikan sebagai simbol atas kepemimpinan, baik dalam shalat maupun hal lainnya, seperti pemimpin agama maupun politik. Orang-orang tertentu dalam sejarah Islam dengan keahlian di bidang keagamaan, disebut sebagai "
imam". Kita tentu mengenal Imam Syafi'i, Hanafi, Maliki atau Hanbali yang merupakan tokoh dalam madzhab fiqih yang menjadi panutan umat. Hanya saja, dalam konotasi politik, istilah "imam" kurang begitu populer, digantikan istilah lain, seperti "amir" atau "khalifah" yang tentu saja kental bobot politiknya. "
Imam" lebih populer disematkan kepada mereka yang ahli dalam bidang agama, sedangkan "
amir", "
sulthon" atau "
khalifah" merupakan gelar politik yang disematkan kepada para penguasa.
KEMBALI KE ARTIKEL