Momentum Idul Fitri atau Lebaran yang sarat dengan kegembiraan, ungkapan rasa syukur, bermaaf-maafan dan euforia kemenangan atas berakhirnya ibadah puasa, justru dipandang berbeda oleh aparat keamanan negara. Momen seperti ini yang sarat kerumunan massa, dianggap sebagai salah satu pemicu "gangguan keamanan" yang mesti diantisipasi agar kondisi suasana lebaran tetap tertib dan kondusif.
Entah, apakah para pasukan intelijen sudah "mencium" gelagat pengacau keamanan di momen lebaran kali ini, atau memang sekedar menduga-duga karena Jakarta masih dianggap "rawan" akibat beragam peristiwa politik yang mengitarinya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL