Mungkin sudah menjadi hal yang biasa-biasa saja bagi masyarakat ketika seseorang tersangkut masalah korupsi, stigmatisasi mereka tidaklah seburuk ketika mengetahui bahwa ada warga di sekitar lingkungannya yang terjerat kasus perampokan atau pembunuhan.
Mindset yang terbangun dalam opini publik kebanyakan akan menanggung rasa malu yang besar ketika ada keluarga atau koleganya tersangkut kasus kriminal, seperti pembunuhan, perampokan atau narkoba, tetapi biasa-biasa saja ketika keluarga, saudara, atau koleganya tertangkap karena korupsi. Hal inilah yang kemudian menjadikan korupsi hanya sebagai suatu bagian dari “rekayasa politik”, bukan seperti kasus kriminal lainnya yang menakutkan. Budaya malu dalam korupsi tidak berlaku, terbukti dari masih banyaknya para tokoh atau pejabat publik yang tetap terpilih kembali meskipun sebelumnya dia pernah dicap sebagai “koruptor”.
KEMBALI KE ARTIKEL