Padahal, jamaah Ahmadiyah bukanlah sekelompok orang yang gemar memaksakan kehendak kepada pihak lain, melakukan tindak kekerasan, apalagi menebar kebencian. Perbedaan mereka dalam soal agama, hanya pada soal sumber-sumber rujukan keagamaan didasarkan pada ajaran para syekh mereka sendiri, bukan pada sumber-sumber yang umum digunakan masyarakat muslim. Keyakinan yang besar Jamaah Ahmadiyah hanya atas keulamaan Syekh Mirza Ghulam Ahmad (SMGA), belakangan menjadi masalah di tengah realitas umat, karena dianggap memiliki ajaran “menyimpang” dari agama Islam.
KEMBALI KE ARTIKEL