Beberapa media mungkin agak sedikit tendensius ketika menyebut bahwa benih-benih radikalisasi tumbuh dari masjid kampus. Namun, bagi saya, masjid hanyalah sebatas sarana yang kebetulan dapat dimanfaatkan untuk kajian-kajian keislaman yang “fundamental”. Karena sebenarnya radikalisasi tidak tumbuh dimulai dari masjid-masjid kampus itu sendiri, tetapi dari kelompok-kelompok diskusi yang memang lebih ditajamkan pada soal-soal keislaman yang cenderung fundamental. Hal ini saya asumsikan berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2011 yang menyebut bahwa paham keagamaan di lima universitas negeri terkemuka kian fundamental, tanpa secara spesifik menyebut “masjid kampus” sebagai ladang pegiat radikalisasi.
KEMBALI KE ARTIKEL