Maraknya beragam tulisan yang menyebutkan masjid telah dipolitisasi oleh beragam kepentingan politik terutama disangkutpautkan dengan kemenangan Anies-Sandi di Pilkada Jakarta terasa sangat berlebihan. Terlebih diketahui belakangan bahwa terdapat unsur “agama” yang ternyata menjadi alasan warga Jakarta dalam merealisasikan pilihan politiknya, tentu semakin mudah untuk menjustifikasi banyak hal yang kemudian di
cap sebagai bagian dari politisasi, termasuk masjid yang dalam hal ini dituduh telah “dipolitisasi” untuk kepentingan-kepentingan politik oleh sebagian kelompok masyarakat muslim. Tuduhan politisasi terhadap masjid sebenarnya lebih banyak diarahkan oleh mereka yang Islamopobia yang beranggapan bahwa masjid seharusnya hanya dipakai untuk kegiatan ibadah, seperti sholat,
i’tikaf atau pengajian yang kemudian khawatir jika masjid dipolitisasi, maka akan berpengaruh terhadap kualitas ibadah umat muslim.
KEMBALI KE ARTIKEL