Mungkin tidak banyak riwayat yang dianggap sahih mengenai bagaimana peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dimana hampir keseluruhan cerita-cerita mengenai peristiwa itu dianggap banyak hal yang tidak masuk akal. Adalah Ibnu Jarir at-Thabari (w.932M) yang menyusun tafsirnya berdasarkan peristiwa historis yang banyak mengambil dari cerita-cerita masa lalu yang banyak sekali dikritik para ulama hadis belakangan, dimana cerita-cerita yang ditampilkan seringkali merujuk pada
israiliyat (cerita bohong yang dibuat-buat oleh bani Israil) sehingga diragukan kebenarannya. Layaknya sebuah peristiwa spiritual dalam sebuah fenomena keagamaan yang tidak banyak diketahui banyak orang, Isra Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad lebih didasarkan pada muatan-muatan eskatologis yang menuntut keimanan daripada sekedar upaya pendekatan nalar.
KEMBALI KE ARTIKEL