Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Gerakan "Tamasya Al-Maidah" dan Politisasi Agama

17 April 2017   14:42 Diperbarui: 17 April 2017   23:00 606 1
Pilkada Jakarta semakin diramaikan oleh beragam eksperimen yang dilakukan masyarakat tidak hanya mereka yang menggunakan simbol-simbol keagamaan, tetapi juga oleh mereka yang merasa terganggu dengan gerakan politisasi agama dan membuat simbolisasi politik tandingan. Jargon-jargon politik mulai bermunculan sebagai bagian dari ekspresi politik, entah itu yang bernama “keragaman”, “kebhinekaan”, “NKRI”, “bela agama” atau “bela ulama” dan lebih heboh lagi adalah mereka yang gemar melakukan politisasi agama dengan membawa simbol-simbol dan jargon-jargon politik bernuansa “agamis”. Sebut saja misalnya simbol “jari tiga” dengan jari telunjuk dan jempol membentuk bulatan sepertinya dianggap atau diasosiasikan dengan “lafadz Allah”, aksi-aksi tertentu yang menggunakan simbolisasi angka dan belakangan diduga ada pergerakan untuk mengamankan Pilkada Jakarta dengan mengatasnamakan “Tamasya Almaidah” tentu merupakan bentuk nyata dari sebuah “politisasi agama”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun