Perhelatan debat pamungkas kandidat calon gubernur DKI Jakarta putaran kedua yang diinisiasi KPU serasa tidak menemukan “titik-temu” jika tidak dikatakan sebuah suguhan tontonan yang sia-sia. Masing-masing kandidat—baik pasangan Basuki-Djarot maupun Anies-Sandi—tidak menunjukkan
positioning-nya secara jelas, karena yang diperdebatkan hanya isu-isu lama seputar permasalahan ibu kota yang tak lebih dari sekedar saling klaim. Soal transportasi, pendidikan, rumah susun, reklamasi diangkat menjadi isu-isu lama yang pro-kontra dan direkonstruksi menjadi wacana perdebatan yang membosankan, hanya sekedar mempermainkan emosi para pendukungnya masing-masing. Bagi saya, tidak ada sesuatu yang baru di perhelatan debat kandidat cagub DKI tadi malam, terutama soal program-program yang dapat menyasar lebih dalam soal bagaimana seharusnya membangun dan menata Ibu Kota dalam terminologi “kebaruan”.
KEMBALI KE ARTIKEL