Partai politik (parpol) yang dikenal sebagai partai yang masih menempatkan Islam sebagai asas partainya lengkap dengan lambang partai berupa “Ka’bah” belakangan banyak dikritisi berbagai pihak. Dari mulai kepengurusannya yang “double” antara kubu Muktamar Surabaya yang dikomandoi Romahurmuziy dan kubu Muktamar Jakarta yang dinahkodai Djan Farid, sampai kemudian perseteruannya di ranah hukum soal klaim legalitas partai dan belakangan perbedaan dukungan secara resmi ketika Pilkada Jakarta putaran pertama.
KEMBALI KE ARTIKEL