Saya kira agak berlebihan—jika tidak dikatakan
over-sensitive—ketika pemerintah dan negara justru menganggap telah jelas terdapat indikasi makar dari serangkaian aksi damai umat muslim, setelah 411 yang akan berlanjut pada 2511 dan aksi tambahan yang rumornya akan digelar pada 2 Desember mendatang. Kita seharusnya tidak sedang berada dalam sebuah kungkungan pepatah, “beriak tanda tak dalam” atau “berguncang tanda tak penuh!” sehingga disini justru terlihat reaksi yang berlebihan dalam menanggapi aksi damai umat muslim yang menuntut percepatan penyelesaian kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok yang masih dalam penyidikan pihak kepolisian. Bagi saya, justru ketika istilah “makar” ini dikeluarkan didepan publik, tampak jelas menunjukkan suatu keadaan kegalauan psikologi politik, dimana kecemasan soal stabilitas keamanan negara meningkat secara lebih dramatis.
KEMBALI KE ARTIKEL