Calon gubernur pejawat, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belakangan semakin getol melakukan manuver politik menjelang digelarnya kontestasi politik di DKI Jakarta. Sebagai seorang pejabat yang memiliki seluruh kekuatan dan akses luas terhadap birokrasi, Ahok sukses memberikan
shock therapy kepada para bawahannya di lingkungan birokrat yang dia pimpin untuk tunduk dan mengikuti seluruh perintahnya. Sudah tak terbilang, berapa banyak para pejabat yang tiba-tiba “mental” dari kungkungan birokrasi Ahok hanya karena adanya ketidakcocokan atau silang pendapat yang diekspose ke publik. Dari mulai RT/RW dari tingkat paling rendah, para lurah, camat, kepala dinas, bahkan hingga walikota. Bahkan baru-baru ini, orang nomor tiga di lingkungan pemprov DKI Jakarta, diisukan bahkan mulai renggang dengan atasannya, Ahok. Alasannya, karena dia justru dianggap bermanuver atau “berpolitik” karena sama-sama dicalonkan menjadi kontestan politik pada perhelatan kontestasi politik di Pilkada DKI.
KEMBALI KE ARTIKEL