Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Generasi Muda Generasi Sehat

15 Januari 2018   23:08 Diperbarui: 17 Januari 2018   22:00 972 0
Indonesia bebas narkoba merupakan salah satu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2025. program tersebut dibuat untuk mengatasi maraknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia. dalam hal ini seorang farmasis sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program tersebut. Maraknya penyeludupan dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan di Indonesia bisa disebabkan oleh beberapa faktor. faktor pertama yaitu adanya orang yang melakukan bisnis haram ini agar mereka bisa cepat kaya. faktor kedua yaitu adanya pihak eksternal yang ingin mengacaukan Indonesia dengan merusak generasi muda. kalian pasti bertanya kenapa harus 2025? sekedar informasi di tahun 2025 indonesia mendapatkan bonus demografi, dimana Indonesia memiliki banyak kalangan pemuda. nah, ini yang harus dimanfaatkan untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Dan untuk menyambut hal tersebut, maka Indonesia mengusung program "Indonesia Sehat 2025." Dimana Indonesia harus terhindar dari penyalahgunaan Narkoba yang sedang menyerang beberapa kalangan pemuda. Dalam hal ini Indonesia membentuk lembaga khusus untuk mengatasi masalah ini, yaitu BNN. Dalam hal ini seorang farmasis merupakan orang yang tepat untuk mengatasi penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan tersebut. Sebagai tenaga kefarmasian, seorang farmasis mempunyai tanggung jawab moral dalam mengatasi masalah ini. Sebagai seorang "ahli obat" seorang farmasis harus bisa memecahkan masalah ini dan menyukseskan program pemerintah. Dan peran farmasi dalam menyongsong Indonesia Sehat 2025 pada intinya yaitu seorang farmasis harus dapat mengendalikan segala obat-obatan yang beredar di masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Memberikan pelanyanan dan tambahan pengetahuan kepada konsumen. Pelayanannya bisa kita jumpai pada apotek-apotek yang ada di sekitar kita. Dalam pelayanan masyarakat, akan lebih efektif jika 'ada resep ada obat' agar dapat meminimalisir penyalahgunaan obat-obatan. Yang kedua yaitu tambahan pengetahuan. Sekarang ada program farmasi yang biasa disebut pharmaceutical care. Program ini ditujukan pada masyarakat agar masyarakat tidak salah memilih obat, yang akibatnya bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Saat ini program tersebut telah diberlakukan di seluruh apotek. Apa sih itu pharmaceutical care? Pharmaceutical care merupakan paradigma baru dalam dunia kefarmasian yang termasuk dalam pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan penggunaan obat yang efisien, dan aman guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pharmaceutical care disini diterapkan oleh para farmasis dalam hal ini apoteker. Apoteker dianjurkan untuk menerapkan program ini untuk mencegah adanya penyalahgunaan obat yang bisa berakibat fatal. Pemerintahan Indonesia sangatlah serius dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Menciptakan generasi bebas narkoba merupakan tujuan akhirnya yang dimana generasi tersebut akan dipersiapkan untuk menuju generasi emas dari Indonesia. Sebenarnya yang bertanggung jawab atas beredarnya obat-obat di masyarakat yaitu soerang farmasis dan yang harus mengatasinya juga adalah soerang farmasis, karena diliat dari sisi manapun profesi yang paling pantas disebut sebagai 'ahli obat' adalah seorang apoteker. Dan saat ini berlaku peraturan pemerintah tentang jadwal buka apotek, dimana apotek dapat di buka jika ada seorang apoteker yang menjaga. Apoteker juga harus menjelaskan kegunaan dari obat tersebut. Memang untuk saat ini masih dalam proses menyukseskan program pemerintah, seorang farmasis juga bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan dengan cara memberikan penyuluhan agar masyarakat dapat memngantisipasi terjadinya kesalahan penggunaan obat, yang sangat berpengaruh pada kesehatan. Jadi para tenaga kesehatan khususnya bidang farmasi sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program pemerintah. Dilain hal, farmasi sangat berperan penting dalam menyongsong Indonesia sehat 2025, karena keadaan alam yang sangat menguntungkan dan banyaknya tanaman yang belum diidentifikasi di Indonesia, maka seorang farmasis sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi tanaman dan mengembangkannya menjadi sebuah obat. Untuk menyambut 2025, Indonesia  sudah mempersiapkannya dari sekarang dengan program-program yang sangat membantu agar penyalahgunaan obat-obatan dapat diminimalisir ataupun dihilangkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun