Pernah ada seorang cendekiawan Muslim yang mengatakan bahwa minuman keras adalah hal yang lazim, tidak perlu dipermasalahkan. Ia melihat bagaimana peradaban di dunia Barat berkembang pesat, dan dalam kehidupan mereka, alkohol adalah bagian dari keseharian, bahkan dikonsumsi oleh para profesor dan ilmuwan. Tetapi waktu berjalan, dan realitas berbicara lebih keras dari argumen akademis. Kematian akibat minuman keras oplosan menjadi berita rutin, kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi mabuk merenggut nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Akhirnya, cendekiawan itu meralat ucapannya. Ia sadar, sesuatu yang tampak biasa di suatu tempat tidak selalu benar bagi masyarakat lain. Kebiasaan yang tampak sepele bisa berujung pada tragedi.
KEMBALI KE ARTIKEL