Komik ini terdiri dari empat panel yang menggambarkan percakapan antara dua angsa.
- Panel 1: Seorang anak angsa bertanya kepada ayahnya tentang apa yang salah dengan patung angsa yang terlihat seperti membatu.
- Panel 2: Sang ayah menjelaskan bahwa angsa tersebut telah berteman dengan manusia, dan sebagai hukuman, para dewa angsa telah mengutuknya menjadi batu.
- Panel 3: Ayah angsa melanjutkan bahwa patung angsa ini ditakdirkan untuk menghabiskan kekekalan di kebun seorang nenek tua, dipakaikan pakaian yang memalukan.
- Panel 4: Anak angsa menyimpulkan bahwa inilah alasan mengapa angsa-angsa suka menyerang dan mengotori tempat manusia. Sang ayah mengakui bahwa anaknya telah memahami pelajaran ini dengan baik.
KEMBALI KE ARTIKEL