Namun, mengingat suasana Lebaran yang seharusnya menjadi momen kegembiraan dan pererat tali silaturahmi, menjawab pertanyaan tersebut dengan nada kesal tentunya bukan pilihan bijak. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk menghadapi situasi ini? Jawabannya sederhana: dengan humor.
Bayangkan saja, ketika ditanya "Kapan nikah?", dengan santai kita menjawab, "Nanti, setelah aku menyelesaikan misi rahasia untuk pemerintah." Atau ketika pertanyaan "Kapan punya anak?" muncul, balas dengan "Sedang menunggu kiriman dari si Bangau, sepertinya lagi macet di tol langit." Jawaban-jawaban seperti ini tidak hanya akan membuat suasana menjadi lebih cair, tapi juga memberi kesan bahwa kita tidak terlalu menganggap serius pertanyaan yang sebenarnya bisa menjadi sensitif tersebut.