Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Airmata di Akhir Badai

17 Januari 2024   00:09 Diperbarui: 17 Januari 2024   00:10 214 6
Airmata di Akhir Badai

Airmata takkan mampu membelokkan angin,
Biarlah ia berhembus, takdir yang tak terjinakkan.
Di tanah yang kokoh, kau berpijak dengan keyakinan,
Menyaksikan, airmata jadi mutiara pelipur lara.

Kala api menyala, panas memeluk erat,
Tak menghanguskan, melainkan hangat yang meredam.
Seperti pelukan ibu, atau cahaya mentari di senja,
Api itu, kini kehangatan, penjaga di malam sepi.

Dalam diam, kau belajar, airmata bukan akhir,
Ia pembuka jalan bagi hati yang pernah terluka.
Bagaikan embun pagi, menyegarkan jiwa yang gersang,
Menyadarkan, bahwasanya setiap kesedihan, punya akhirnya.

Dan di tanah yang kokoh ini, kau menemukan diri,
Diantara airmata dan api, kau temukan ketenangan.
Layaknya pelaut di tengah lautan, mengarungi badai,
Kau sadari, bahwa segalanya, akan menjadi indah pada waktunya.

Malang, 17 Januari 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun