Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Terbit

28 Maret 2014   00:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 27 0
Gadis itu tiba di taman yang dulu membuatnya berjanji. Berharap si bocah lelaki ada disana, sama dengannya menolak lupa. Dari jauh Ia bisa mendengar suara yang amat dikenalinya, suara yang mengisi waktu sebelum tidurnya.

Terkaannya benar. Ia ada di taman yang sama. Tapi kali ini, dia tidak sendiri.

“Kamu sudah kembali. Bagaimana nenek mu?”

“Nenek baik”

“Sekarang jawabanmu yang pendek”

“…”

Mata Gadis itu menangkap jelas bagaimana si Bocah resah melirik teman yang menunggunya. Gadis itu akhirnya tidak nyaman diam.

“Aku harus pergi. Matahari sudah terbenam”

“Kali ini apa kita akan bertemu lagi?”

“Ya. Tapi kali ini ini aku tidak menunggu matahari terbenam lagi”

“Jadi aku boleh pergi?”

“Tentu”

Gadis itu berlari kecil meninggalkan taman. Dalam hati Ia bersyukur matahari sudah pergi. Ia akan memulai kesenangan barunya

“Besok pagi, aku akan disini menanti matahari akan terbit”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun