Layaknya dalam kisah percintaan klasik. Qais terpisah dari kekasihnya Laila, menjadi majenun. Lalu memilih berdiam di sebuah di puncak bukit, tidak jauh dari rumah Laila. Di dekat gubuk, mengalir anak-anak sungai melitasi rumah Laila. Pada air sungai, Qais berkisah tentang kepedihannya, berpisah. Berharap air yang mengalir itu, menyampaikan rindunya kepada Laila, agar dapat berjumpa.Â
KEMBALI KE ARTIKEL