Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Program Makan Siang Gratis: Strategi Intervensi Stunting dengan Pendekatan Kesejahteraan (The Welfare Approach)

2 April 2024   15:25 Diperbarui: 2 April 2024   15:46 133 0
Stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang terbatas pada anak di Indonesia masih menjadi isu krusial yang setiap tahun pemerintah coba atasi dengan berbagai intervensi dalam menekan atau mengurangi angka prevalensi stunting tersebut. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) pada tahun 2020, prevalensi anak penderita stunting usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, yaitu sebesar 31,8%. Tingginya angka persentase stunting di Indonesia dapat menimbulkan berbagai dampak negatif serta kerugian yang besar bagi negara. Seperti, peningkatan cacat dan angka kematian bayi, penurunan kinerja dan perkembangan kognitif, peningkatan resiko infeksi, perkembangan psikomotor yang buruk, dan keterlambatan perkembangan anak. Selain itu, dalam jangka panjang stunting dapat memberikan efek domino, seperti menurunkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan yang layak, serta dapat meningkatkan resiko berbagai macam penyakit tidak menular. Untuk menghindari berbagai resiko dan dampak yang ditimbulkan tersebut, pemerintah mencoba membuat program makan siang gratis sebagai strategi intervensi stunting.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun