"Wollohu a'lam bisshowab.." ucap Kiai Sadeli dalam menutup
pengajian kitab kuning ba'da subuh di pagi itu. Namun, ada sedikit yang berbeda di pagi itu. Kiai Sadeli yang kesehariannya nampak berwibawa, dengan kopyah hitam yang selalu menjadi mahkota di kepalanya, entah kenapa pada penutupan pengajian pagi itu, beliau terlihat begitu gelisah, seakan ada suatu beban berat yang difikirkannya. Begitulah seorang Kiai, walaupun dengan keadaan hati sedang begitu hancur, namun tetaplah harus terlihat tegar saat memimpin suatu pengajian di hadapan para santrinya.
KEMBALI KE ARTIKEL