Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dua Ahli Neraka Pindah ke Surga

21 Agustus 2020   13:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   13:06 390 1
Alkisah, pada suatu ketika Allah mendengar zikir dari seseorang ahli neraka yang terus-menerus melantunkannya dari dalam neraka. Demi mendengar ini Allah menyuruh malaikat untuk memanggil orang itu menghadap Allah.

Allah bertanya, "Bagaimana keadaanmu di neraka, hai Fulan?"
Jawab Fulan, "Sungguh keadaan neraka sangat buruk, ya Allah. Tidak ada tempat yang lebih buruk daripada neraka."
Kata Allah selanjutnya, "Meskipun buruk, kembalilah ke neraka, karena tempatmu memang di neraka, sebagai balasan dari hidupmu di dunia."

Dengan segera si Fulan bergegas lari secepat-cepatnya untuk kembali ke neraka.
Melihat si Fulan segera lari menuju neraka, Allah memanggil kembali si Fulan.
Tanya Allah, "Hai Fulan, bila neraka adalah tempat yang buruk, mengapa engkau semangat sekali dan lari dengan cepat menuju ke neraka?"
Jawab si Fulan, "Saya sudah kapok tidak pernah menuruti perintahmu, ya Allah. Kali ini meskipun Engkau menyuruhku kembali ke neraka, saya dengan segera melaksanakan perintahmu, ya Allah."

Demi mendengar jawaban si Fulan yang dengan segera menjalankan perintah, Allah memerintahkan malaikat untuk memindahkannya ke surga dan tidak lagi kembali sebagai penghuni neraka.

Di lain kesempatan, Allah mendengar si Filun seorang penghuni neraka selalu melantunkan zikir di tengah keadaan buruk neraka yang amat sangat menyiksa. Allah memerintahkan malaikat untuk membawa si Filun menghadap.

Tanya Allah, "Bagaimana keadaanmu di neraka, hai Filun?"
Jawab si Filun, "Sungguh amat sangat buruk, ya Allah. Saya kira tidak pernah ada tempat yang lebih buruk dari neraka."
Kata Allah, "Memang tempatmu di neraka, karena itulah sebagai imbalanmu selama hidup di dunia. Kembalilah kamu ke neraka."
Demi mendengar kata Allah, si Filun berjalan lesu sambil sebentar-sebentar menoleh ke Allah. Sebentar berjalan maju, sebentar kemudian menoleh, beberapa langkah maju, kemudian menoleh lagi, demikian seterusnya.

Demi melihat tingkah si Filun, Allah memanggil kembali si Filun.
Tanya Allah, "Hai Filun, mengapa akmu berjalan sambil sebentar-sebentar menoleh kepadaKu?"

Jawab si Filun, "Ya, Allah. Meskipun saya berjalan menuju neraka, saya selalu berprasangka baik kepadaMu, bahwa kali ini Engkau akan memindahkan aku ke tempat yang lebih baik. Sungguh Engkau sesuai dengan prasangka baikku."

Demi mendengar jawaban si Filun yang ternyata mengaku berprasangka baik, maka Allah memerintahkan malaikat untuk memindahkan si Filun ke surga.

Dua cerita di atas disampaikan oleh para ustaz dengan gaya dan cara penyampaian yang berbeda-beda tergantung tipe ustaznya. Ada yang dengan candaan, tetapi ada pula yang dengan ungkapan sangat serius dilengkapi kutipan dan referensi kitab dengan bahasa Arabnya.

Ternyata cerita di atas dikutip dari buku Ilya Ulumuddin karangan Imam al-Ghazali kira-kira tahun 1000M. Oleh karena kitab ini lebih ke jenis pelajaran tasawuf, maka cerita di atas juga dalam rangka pengajaran ilmu tasawuf, dan bukan suatu pelajaran dasar. Di dalam cerita seperti di atas, dinyatakan seseorang bermimpi.

Ilmu Tasawuf adalah ilmu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, dengan bagaimana membangun akhlak yang baik secara lahir maupun batin, menyucikan jiwa, untuk mendapatkan kebahagiaan. Dan kitab Ihya Ulumuddin menjadi salah satu referensi utama dari ilmu ini.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun