Kemudian Harun menjawab, akan membelinya dengan separuh kerajaanya. Ibnu Samaka berkata, "Kalau begitu, minumlah." Selesai meminumnya, Ibnu Samak bertanya lagi jika air ini di tahan dan tidak bisa keluara dari tubuh, berapa Harun akan memebelinya? Kemudian di jawab bahwa ia akan membli dengan semua kerajaannya.
Di akhir pembicaraan, Ibnu Samak berkata kepada Harun ar-Rasyid, "Sesungguhnya sebuah kerajaan tidak dapatm menyamai kenikmatan air minum dan keluarnya air kencing. Bahkan, ia lebih besar dari kerajaanmu
Memang demikian seharusnya kita menyadari bahwa nikmat nikamat Allah takkan pernah habis dan takkan kuasa dihitung manusia. Karen Allah tidak menghendaki kecuali agar manusia bersyukur kepada-Nya. Bersyukur dengan taat kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.