Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Universitas Negeri Malang dan Upayanya dalam Mewujudkan "Bocil: Bocah Cilik Terliterasi"

30 November 2023   07:50 Diperbarui: 1 Desember 2023   16:03 257 0
Pembiasaan literasi sejak anak usia dini memiliki pengaruh penting dalam mengembangkan karakter anak yang cerdas, kreatif, serta inovatif di era modern ini. Sayangnya, survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 lalu menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Dalam upaya meningkatkan minat terhadap literasi sekaligus memenuhi tugas mata kuliah Kerja Sama dan Jaringan Informasi yang dibina oleh Ibu Inawati, S.IP., M.M., 6 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), yakni Diah, Leo, Hanuun, Liya, Ariel, dan Vanya melakukan kerja sama dengan salah satu Taman Baca Masyarakat (TBM) yang berlokasi di Jl. Mayjend Panjaitan Gg. 17 No. 2, Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur dengan harapan dapat mengadakan program-program kegiatan literasi yang menyenangkan bagi anak-anak di sekitar lingkungan tersebut. TBM itu adalah Taman Baca Rumah Pintar yang dikelola oleh pemiliknya sendiri, yaitu Ibu Elly Romdliyana.

"Sebelumnya beberapa tetangga tahu kalau saya punya koleksi pribadi (buku bacaan anak-anak dan dewasa), jadi ada yang sudah pinjam-pinjam ke saya. Terus di antara mereka ada yang usul: "Mbak, kenapa nggak buka taman baca saja. Bukunya banyak dan bagus-bagus." Ditambah lagi beberapa ibu-ibu mengeluh anaknya kecanduan gadget dan saya melihat TBM juga bisa jadi salah satu solusinya. Bismillah, saya ajak beberapa ibu-ibu untuk sumbang ide terkait taman baca. Kita juga open donasi untuk menambah koleksi. Alhamdulillah setelah terkumpul dan tergambar konsep TBMnya, tanggal 27 Desember 2018 kita launching Taman Baca Rumah Pintar dengan mengundang anak-anak sekitar. Hadir sekitar 60-80 anak waktu itu," begitulah awal mula Ibu Elly mendirikan Taman Baca Rumah Pintar. TBM ini kurang lebih memiliki 500 judul buku yang terdiri dari komik, dongeng, pengetahuan umum, sains, novel, kesehatan, ensiklopedia, keterampilan dan buku-buku islami.

"Awalnya, sebelum pandemi, saya jadwalkan TBM ini buka setiap weekend, karena sasaran utamanya adalah anak-anak usia sekolah. Kalau di hari efektif, sore harinya anak-anak mengaji di TPQ. Tapi, praktiknya hampir setiap hari ada yang datang. Akhirnya kita buat juga kegiatan selain baca buku (karena buku disini hanya untuk dibaca di tempat, tidak boleh dibawa pulang (mencegah kerusakan atau hilang). Kegiatan itu seperti mewarnai, menggambar, berkreasi dari kain perca/kain flanel, dll. Kadang ide kegiatan juga dari anak-anak. Nah, secara insidental, kita buat acara, misalnya saat 17an, Ramadhan, liburan sekolah. Karena posisi taman baca ini di teras rumah saya, jadi saya buka begitu saja... Siapapun boleh baca (asal pintu taman baca dibuka). Kalau ada aktivitas lain, saya dampingi. Kalau selama pandemi full off-kegiatan karena memang ada imbauan untuk tidak kumpul-kumpul. Pasca pandemi, taman baca mulai sepi lagi dan akhirnya kita sempat bikin acara-acara untuk menghadirkan mereka lagi dan terbantu juga dengan kunjungan adik-adik UM untuk mengadakan kegiatan bareng anak-anak," jelas Ibu Elly.

Untuk menumbuhkan minat literasi pada anak dan menghidupkan kembali Taman Baca Rumah Pintar, mahasiswa UM dan Ibu Elly menggelar reopening TBM dengan mengadakan kegiatan-kegiatan literasi, antara lain: Read Aloud (Story Telling) dan Kuis sebuah buku dongeng anak dengan judul Kapal Kakek Bori Si Beruang Bijak pada 18 November 2023 serta Menonton Film Anak Edukatif Bersama dan mengadakan Permainan Edukatif Cari dan Jawab Soal pada 25 November 2023 yang masing-masing dilaksanakan pada Hari Sabtu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh kurang lebih 25 anak dengan antusiasme tinggi yang semangat mengikuti rangkaian acara mulai dari awal hingga akhir.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun