Dalam lelap mencari kebenaran, menggapai lagi teman lama. Untuk menggaris senyum dalam ketidaksadaran. Terampas oleh waktu kala itu bagai sajak balada yang buat lemah. Ia sabda keras yang tiada bisa tertolak.
Mengikis cemerlang, hilang pun dunia. Kalah dan terpaksa dipatah. Memberi warna hampa yang enggan pergi. Menemani, mengganti.
Teruskan. Terus saja menjadi teman tanpa tapi.
KEMBALI KE ARTIKEL