Menyikapi debat Wakil Bupati itu, Mursal Sowakil, Ketua DPC PERMAHI ( Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia Namlea) menyoroti kualitas debat yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Buru. Menurutnya dengan format debat seperti kemarin masyarakat akan sulit menilai kapasitas intelektual setiap kandidat Bupati dan Wakil Bupati.
Sementara"Esensi dari debat adalah bagaimana kandidat dapat menguraikan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Buru dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait Calon Bupati/Wakil bupati yang akan mereka pilih"ungkap Sowakil
Dirinya juga menambahkan bahwa kapasitas intelektual sangat dibutuhkan dalam mengelola pemerintahan.
"Penggunaan ( bawa serta catatan dalam debat) oleh kandidat justru menunjukan lemahnya  penguasaan pemahaman kandidat terhadap berbagai masalah yang terjadi di kabupaten buru .Â