Salah satu kekhawatiran masyarakat mengenai politik Indonesia dalam empat atau lima tahun ke depan adalah adanya potensi "matahari kembar" kepemimpinan akibat persepsi tarik-menarik kepentingan antara Prabowo sebagai Presiden dan mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang jelas masih memiliki pengaruh politik kuat. Apalagi kehadiran Gibran sebagai wakil presiden bisa dibilang sebagai perpanjangan tangan sang ayah, Jokowi, untuk aktif di dalam kekuasaan
realpolitik konkret. Nah, potensi dualisme kepemimpinan ini tentu berbahaya karena akan memicu instabilitas politik yang bisa mengganggu kerja pemerintah ke depan. Jadi, kita perlu melakukan prediksi soal relasi Prabowo - Jokowi pada 2024 -2029.
KEMBALI KE ARTIKEL