Terlepas dari runtuhnya Uni Soviet dan Jerman Timur di era 1980-an akhir dan 1990-an awal, ajaran Karl Marx masih cukup populer di berbagai belahan dunia. Daya pikatnya juga kuat di kalangan anak muda, barang kali karena ajaran ini mampu memuaskan gejolak darah panas di dalam diri anak muda yang berjiwa pemberontak (
rebellious). Jadi, ajaran Marx mungkin sudah wafat dalam praktik institusional bernegara, tapi ia masih laku sebagai pisau analitis untuk mengkritik mode produksi kapitalistis, yang kini bertransformasi menjadi kapitalisme neoliberal global.
KEMBALI KE ARTIKEL