Selama ini, sudah ada konsensus di mayoritas warga negara bahwa Pancasila merupakan jati-diri bangsa, sesuatu yang membedakan kita dengan bangsa lain. Juga, suatu sintesis ideologi-ideologi besar dunia yang ingin menawarkan jalan tengah. Makarim Wibisono dalam artikelnya "Internasionalisasi Pancasila" (
Prisma 2, vol.37, 2018) mengemukakan bahwa upaya awal penawaran jalan tengah Pancasila itu sudah dirintis Bung Karno pada 15 Mei 1956 di depan sidang gabungan Kongres AS. Sebab, Pancasila itu sendiri lahir di tengah keterbelahan dunia antara negara demokrasi liberal pimpinan AS dan negara komunis yang dikomandani Uni Soviet.
KEMBALI KE ARTIKEL