Di tengah perubahan zaman dan teknologi yang kian pesat, umat manusia menjadi semakin kritis. Ciri peradaban modern yang bersendikan akal budi atau rasionalitas membuat manusia mempertanyakan segala sesuatu yang sebelumnya diterima begitu saja (
taken for granted). Adapun salah satu hal yang dipertanyakan oleh sebagian manusia modern, termasuk di Indonesia, adalah eksistensi Tuhan. Mempertanyakan eksistensi Tuhan bagi sekalangan orang terkesan keren dan
edgy (berani karena menyerempet-nyerempet hal yang sensitif layaknya berada di tebir jurang). Sebab, gugatan itu seolah ikut menggugat tradisi iman yang sangat menjunjung tinggi penyembahan kepada sesuatu yang sakral, memesona, sekaligus menggentarkan (
fascinans et tremendum) seperti Tuhan. Singkat kata, para penggugat Tuhan seakan ingin mencitrakan diri sebagai pemegang obor era modern yang mengutamakan rasio vis--vis sentimen emosional-imani kaum beragama.
KEMBALI KE ARTIKEL