Bagi warga Indonesia, 2025 tampaknya tahun
vivere pericoloso alias penuh bahaya. Betapa tidak, belum lagi awal tahun ini berlalu, masyarakat sudah dihujani masalah bertubi-tubi, utamanya dari segi ekonomi. Lihat saja, publik sudah diberikan kado pahit berupa pemberlakuan pajak onsen kendaraan bermotor, kemerosotan daya beli, kenaikan harga-harga bahan pokok dan kemungkinan kenaikan sejumlah tarif, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan lain sebagainya. Artinya, hidup masyarakat berpendapatan menengah ke bawah akan kian kembang-kempis. Ujung-ujungnya, banyak orang Indonesia kemungkinan menderita stress akibat terjerat belitan prahara---bahkan krisis---ekonomi saat ini.
KEMBALI KE ARTIKEL