Hidup sering kali menghadapkan kita pada pilihan-pilihan yang melibatkan perdebatan logika dan hati. Dalam perjalanan menempuh pendidikan, memiliki kesempatan besar untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah salah satu contohnya. Â Mengapa demikian? di balik kesempatan tersebut, ada tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan, sebuah tanggung jawab yag tidak dapat didelegasikan kepada siapapun.
Bagi penulis yang berasal dari keluarga biasa yang cenderung berpendidikan rendah, setiap langkah pendidikan merupakan hasil dari perjuangan keras dan pengorbanan yang penuh emosional. Rekam jejak pendidikan akan disorot untuk dijadikan figure dalam memotivasi generasi berikutnya. Semnagat orang tua yang bekerja tanpa mengenal lelah, baik saat panas terik ataupun hujan, akan selalu menjadi pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan dengan maksimal. Perjuangan mereka tidak hanya fisik, tetapi juga emosional. Â Setiap tenaga dan waktu yang dikorbankan memupuk harapan besar bahwa setiap tetes keringat yang akan berbuah manis terhadap anaknya.