Rahasia kenaikan harga kebutuhan pokok yang sering terjadi setiap kali Ramadhan dan Lebaran akhirnya dapat terungkap dengan jelas setelah mengikuti acara Nangkring dan Buka Bersama yang digelar Kompasiana dan Bank Indonesia (BI) di Ruang Komperensi Pers Bank Indonesia, Jl. MH. Thamrin, Jakarta, 11 Juli 2014 lalu. Dalam acara Nangkring dan Buka Bersama yang diawali dengan diskusi bertema “Ramadhan Harga Stabil” tersebut, para nara sumber yang berkompeten mampu mengungkap berbagai faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga setiap kali Ramadhan dan Lebaran. Salah satu faktor penyebab kenaikan harga itu adalah adanya ekspetasi para pedagang yang berlebihan. Dengan kata lain, di balik kenaikan harga kebutuhan pokok pada masa Ramadhan dan Lebaran ini memang ada unsur “kenakalan” dari pedagang. Ini menandakan bahwa pada Ramadhan dan Lebaran justru terjadi anomali moral di kalangan pedagang. Padahal, kenaikan harga kebutuhan pokok pada masa Ramadhan dan Lebaran tersebut juga dapat mendorong terjadinya inflasi. Lantas, pantaskah pedagang “nakal” itu dibiarkan saja ikut menurunkan nilai mata uang kita?