Jangan ditanya basis teorinya. Jelas tidak ada. Semau-mau saya saja. Ini untungnya nulis di blog sosial, tidak jelas teorinya pun tetap bisa terbit tulisannya.
Baiklah. Coba, siapa sangka Susan Boyle (51) memiliki suara emas, sampai suatu hari ia mengikuti Britain's Got Talent pada tanggal 11 April 2009, tepat dua minggu setelah ulang tahunnya yang ke-48 tahun. Ke mana saja ia sebelumnya? Garis takdir belum menuntunnya untuk memperlihatkan anugerah ilahi berupa suara emas, sampai ia beranjak tua.
Hal sebaliknya terjadi pada Connie Talbot (12), juara dua Britain's Got Talent tahun 2007. Takdir telah menuntunnya untuk menunjukkan bakat pada usia yang masih sangat muda (7 tahun). Connie kecil selalu mendorong ibunya untuk mendaftarkan dirinya dalam ajang pencarian bakat itu.
Hampir sama dengan pengalaman Choi Sung-Bong (23), seorang gelandangan merangkap pedagang kecil dan buruh tani, kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia berkat kualitas vokalnya dalam ajang pencarian bakat di Korea Selatan (Korea's Got Talent) tanggal 6 Juni 2011 lalu. Sung-Bong membawakan "Nella Fantasia" dengan sangat apik sesuai kharakter vokalnya.
Itu pula yang terjadi pada bakat-bakat muda (dan tua) seperti diperlihatkan Fatin Sidqia Lubis, Mikha Angelo, Shena Malsiana, Iin Nur Indah dll dalam ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia 2013. Mereka memiliki suara emas karunia ilahi.
Suara emas mampu menggetarkan dinding langit. Sebaliknya suara jelek tapi maksa nyanyi mampu merobek dinding telinga seseorang.
Lah, suara yang indah karunia ilahi, kalau suara yang jelek? Ya karunia ilahi juga. Bakat beda-beda. Suara yang jelak berasal dari neraka, dan neraka itu punya Tuhan juga. Maksa dotkom. Oh, ya, jujur, yang bersuara jelek itu termasuk saya.
(SP)