Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

WanitaTangguh Pejuang Literasi

10 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:07 32 5

Sebenarnya sulit bagi saya untuk menulis mengenai mbak Nani (sapaan saya pada Dr.  Nani) saat beliau memutuskan membuat buku dalam rangka akhir tugasnya di TNI AL selama 38 tahun. Karena jujur saja, saya jarang ketemu beliau, paling hanya pada beberapa acara YPTD.

Namun saya merasa tertantang, karena meski baru kenal, ternyata beliau sangat ramah.

Berkenalan secara tidak resmi, pada sebuah acara YPTD. Seorang wanita yang ramah tersenyum sopan padahal saya belum mengenalnya. Merasa penasaran, saya bertanya kepada salah seorang teman, siapa dia. Ternyata dia adalah seorang perwira menengah TNI AL.

Sama sekali tidak menduga seorang berlatar belakang militer, sangat ramah, supel, dan sama sekali tidak arogan, padahal beliau sudah berpangkat Letnan Kolonel (saat itu masih Mayor).

Sebagai sama-sama pejuang literasi melalui YPTD, saya mencoba mengenal mbak Nani. Ternyata banyak sekali tulisan tentang beliau.

Sosok militer yang peduli literasi

Bertugas di militer pada kondisi damai pasti tidak di medan tempur. Namun ditugaskan di bagian pendidikan. Memiliki passion menulis, namun sekian lama belum terlaksana, karena kesibukan kerja, seperti mengajar, membuat laporan, dan membuat konsep amanat. Yang sejatinya juga sudah menulis.

Bagi mbak Nani menulis idealnya adalah kegiatan yang menyenangkan dan tidak terikat tenggat waktu. Bukan serius seperti saat membuat disertasi.

Sudah memiliki blog sejak 2013, saat mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon. Untuk membuat blog masih dibantu anak buahnya. Tujuannya ingin menuliskan pengalaman selama bertugas di misi perdamaian, namun ternyata blog tetap kosong, karena 

Saat ingin bertanya pada anak buahnya, sudah kembali ke Indonesia Dan mulai mengisi blog saat kuliah S3 di UNJ, karena sempat mengikuti kelompok WhatsApp guru-guru. Meski berbeda jalur, karen guru-guru itu mengajar di sekolah umum, sedang mbak Nani di kalangan militer.

Materi yang diajarkannya adalah bahasa Inggris. Murid-muridnya dari tiga matra dan Polri, namun terakhir lebih fokus hanya ke TNI AL.

Keinginannya untuk nenulis menyebabkan mbak Nani bergabung dengan blog keroyokan Kompasiana. Yang dapat menampung ide, perasaan senang dan sedih.  Blog ini sangat lengkap karena dapat menggabungkan tulisan dengan video dan gambar.

Dengan menulis di blog setiap hari, mbak Nani dapat berbagi ilmu dan pengalaman ke seluruh dunia. Ide dan perasaan senang dituangkan melalui tulisan esai, sedangkan perasaan sedih dituangkan melalui puisi. Karena sebagai militer, mbak Nani tidak mau terkesan cengeng.

Kesenangan menulis di blog ditularkan kepada murid-muridnya. Mereka bisa menulis dengan bahasa ibu, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Jadilah sebuah tugas "writing" untuk murid-muridnya. Bila mengalami kesulitan dalam menerjemahkan bisa dibantu dengan Google Translate.

Kesenangan menulis, ternyata menghasilkan buku. Buku pertamanya mengenai "Public Speaking & Master Ceremony".

Pengalaman mbak Nani sebagai penulis mengharuskan dirinya mengisi blog, lalu menanggapi setiap komentar dari pembaca. Dari sini kadang-kadang muncul ide tulisan untuk menuliskan sebuah artikel.

Mbak Nani merasakan tulisan bisa menjadi "branding" bagi dirinya. Kepakarannya mengenai pendidikan membuatnya  konsisten menulis mengenai dunia pendidikan.

Selain menghasilkan beberapa buku solo, mbak Nani juga telah menghasilkan beberapa buku antologi, artinya buku yang ditulis bersama.

Mbak Nani yang juga memiliki hobi traveling dan music ini benar-benar merupakan wanita yang tangguh dan konsisten pada kepeduliannya akan literasi.

Berakhirnya masa tugas selama 38 tahun di TNI AL, tidak harus mengurangi kepeduliannya pada literasi. Mbak Nani dapat tetap berkiprah melalui Kompasiana dan YPTD.

Selamat memasuki era purna tugas, komandan !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun