Guna Guna Istri Muda versi 2024 adalah remake dari film berjudul sama yang pernah tayang pada 1997. Film yang cukup laris pada versi 1997, pada versi barunya diarahkan atau dipaksakan ke horror, sebagai genre film paling laris di Indonesia.
Diperankan dengan wajah-wajah baru, dengan nama yang cukup tenar, seperti Anjasmara, Lulu Tobing dan Carissa Perusset (pemain versi 1997 juga) dan duduk di bangku sutradara Robby Ertanto. Versi 1997 tokoh laki-laki sukses diperankan oleh Roy Marten.
Sinopsis film untuk 17 tahun ke atas produksi Falcon ini sederhana saja, sebuah keluarga kaya, Burhan (Anjasmara) dan istrinya Vivian (Lulu Tobing) tertimpa musibah keluarga, tatkala Burhan jatuh cinta lagi dan ingin menikahi Angel (Carissa Perusset).
Vivian yang sudah menjadi istri konglomerat, seperti type ibu-ibu kaya sangat aktif dalam aktivitas Yayasan Sosial, berpura-pura mampu tabah, serta merelakan dan dan menyetujui Burhan menikahi Angel, justru anak-anaknya yang protes.
Rupanya Angel bukan type perempuan baik-baik, sudah berhasil dinikahi oleh Burhan, malah jatuh cinta dengan Roy (Elang), orang kepercayaan Burhan, yang ditugaskan mengawal Angel dan masih keponakan dari Vivian.
Semula Roy masih menghormati pamannya, dan menolak cinta Angel. Namun cinta ditolak, dukun pun bertindak.
Dukunnya kebetulan ibu dari mantan pacar anaknya, Leo (Abidsar), Sumi (Happy Salma). Leo yang sakit hati karena dicampakkan oleh Angel, meminta bantuan ibunya untuk memisahkan Burhan dan Angel. Sialnya saat ingin mengubur boneka voodoo Angel, Leo tertangkap dan disandera. Dengan menyandera Leo, Angel berhasil memperoleh ramuan untuk memelet Roy.
Belum puas, Angel meminta dukun untuk membunuh Vivian dengan jaminan Leo akan dibebaskan. Berhasilkah Angel mengacaukan keluarga Burhan?
Jawabannya bisa Anda temukan dengan menyaksikan film ini yang sudah tayang di jaringan bioskop CGV. Tetapi harus cepat, sebelum turun layar, karena sudah tayang sejak 27 November 2024.
Kelebihan film GGIM 2024 memberikan suasana baru, suasana kekinian.
Kekurangannya, ilmu pelet tidak seinstant yang digambarkan dalam film ini. Dan bisa hilang setelah sekian waktu.
Kekuatan guna guna normalnya untuk membuat orang jatuh cinta, bukan untuk menyakiti atau membunuh dengan dukun seperti teluh yang menggunakan media voodoo. Tampilnya ular dan meluapnya air di kamar mandi terasa terlalu fiktif.
Juga kekuatan dukun voodoo yang mampu mendatangkan sekelompok manusia zombie saat melawan seorang kyai terasa berlebihan.
Pesan moral dari film ini adalah agar orangtua mendidik anaknya dengan bijak, jangan menina bobokan anak agar keinginannya mesti terwujud dengan cara apapun. Akibat salah asuhan, Angel tumbuh menjadi manusia yang menghalalkan segala cara guna mencapai keinginannya. Termasuk merebut kekasih temannya, dan memaksa Roy jatuh cinta padanya.
Secara plot cerita film ini biasa-biasa saja. Karena saya belum menyaksikan GGIM versi 1997, saya tidak bisa membandingkan mana yang lebih bagus dari kedua film ini. Rekomendasi saya terhadap film ini, boleh ditonton asal punya waktu luang.