Mengenai digunakannya nama strawberry, karena secara fisik buah strawberry itu indah, menarik, bila dipandang dari kejauhan. Tapi coba kita pegang, akan tampak rapuh dan mudah rusak bila memegangnya tidak secara hati-hati.
Karena kenyataannya generasi sekarang memang sangat rapuh. Bila ditegur mudah tersinggung, bahkan ngambek. Daya tahan mentalnya sangat buruk. Tertimpa sedikit masalah, bisa stress hingga depresi. Intinya mudah tertekan oleh masalah-masalah sosial.
Mungkin bagi kita yang bekerja di bagian HR sudah banyak memiliki pengalaman tentang hal ini. Dulu karyawan bila dimarahi atau ditegur manager, hanya diam bahkan besoknya masuk lebih pagi. Beda dengan generasi strawberry, bila kena marah / tegur, mereka merasa sangat terpukul dan besoknya tidak masuk kerja.
Berbeda sekali dengan generasi orangtua atau kakek neneknya, yang sangat tangguh. Berasal dari keluarga miskin, karena ketangguhannya bahkan bisa menjadi konglomerat, contoh boss Mayapada, Tahir atau pejabat tinggi, contoh, boss Jawa Pos, Dahlan Iskan yang sempat menjadi Menteri BUMN.
Orangtua atau kakek nenek dari generasi strawberry memiliki mental yang tangguh, akibatnya mereka dapat naik kelas. Dari keluarga miskin ke keluarga menengah hingga keluarga kaya.