Positif, artinya seorang suami bisa bekerja dengan maksimal untuk mencukupi harta bagi keluarganya. Tahta sendiri berarti suami dapat mencapai jabatan tertinggi, seperti pejabat atau aras manajemen dalam perusahaan swasta. Wanita artinya suami mampu mengatur rumah tangga agar isteri mampu mendisik anak-anaknya dan melayani suami dengan baik dalam keluarga.
Sedangkan sisi negatifnya, harta dapat membuat laki-laki menjadi gelap mata. Sehingga untuk mendapatkan harta, dia rela melakukan korupsi atau penipuan yang melanggar hukum. Sedangkan tahta, laki-laki menjadi culas, dengan tega mencuri ide kreatif mitra kerjanya, atau menjilat atasannya, agar cepat naik jabatan / pangkat. Sementara wanita bisa merghancurkan keluarga, dengan perselingkuhan atau menduakan istri secara diam-diam.
Itulah sebabnya setiap hendak melangkah ke jenjang pernikahan, nasehat dari orang tua adalah agar laki-laki waspada pada 3 "Ta", Harta, Tahta, dan Wanita.
Yang membuat penulis penasaran, ingin mengetahu, apakah nasehat yang diberikan kepada calon mempelai perempuan. Sayangnya saat talk show tidak mendapatkan kesempatan bertanya pada nara sumber.
Pada Sabtu 7 September 2024, bertempat di Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024, yang dihelat di gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, justru Harta, Tahta dan Wanita dibahas dalam dimensi lebih sempit, khusus di dalam adat Batak.