Paus Fransiskus dikalangan umat Katolik dikenal sebagai Paus yang revolusioner. Selain Paus yang berasal di luar Eropa, tepatnya dari Argentina, Amerika Selatan atau Amerika Latin.
Lahir di Buonos Aires pada 17 Desember 1936 dari keluarga imigran Italia yang sederhana dengan nama Horne Maro Bergoglio.
Sejak kecil telah menunjukkan
pendalaman iman yang kuat,meski sambil membantu orang tuanya, dan hobinya bermain sepak bola seperti rata-rata anak muda di Argentina. Mario kecil terus membangun imannya. Pada usia 21 tahun, Mario merasa terpanggil, untuk melayani Tuhan dan masuk ke seminari ordo Yesuit. Ordo yang terkenal sulit, meski banyak menghasilkan banyak pemimpin Gereja.
Menempuh pendidikan theologi yang ketat, Mario banyak mengajar dan membimbing. Sebagai romo Yesuit, Mario banyak belajar tentang kerendah hatian,
pelayanan dan refleksi spiritual yang mendalam.
Pada tahun 1988, Mario berhasil menjadi Uskup Agung Buonos Aires. Namun Mario sangat hidup sederhana sering tampak berjalan kaki atau naik bus. Mario dikenal sangat dekat dengan rakyat kecil melayani rakyat miskin dan terpinggirkan..
Akhirnya pada tahun 2013, Mario berhasil terpilih menjadi pimpinan tertinggi Gereja Katolik, menjadi Paus pertama dari Yesuit dan Amerika Latin, dengan panggilan Paus Fransiskus, yang berasal dari Fransiskus Asisi.
Paus Fransiskus tetap dekat dengan kaum miskin,, rendah hati, dan menghendaki Gereja yang sederhana. Memberikan teladan belas kasih dan kasih sayang serta keadilan.
Paus Fransiskus menjadi simbol perubahan dan harapan dunia baru, yang sangat berada diluar nilai-nilai tradisional ke Pausan. Tindakan dan kata-katanya banyak menginspirasi dunia dalam memperjuangkan mereka yang tak bersuara agar mencapai masyarakat yang adil.
Paus Fransiskus terus menjadi mercu suar bagi umat Katolik dalam membimbing dan menghadapi tantangan dunia modern dengan ajaran Kristus.
Apa makna kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia?
Paus Fransiskus meski merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, telah menunjukkan kerendah hatiannnya dengan pertama kali "kulo nuwun" pada pemimpin negara yang dikunjunginya. Tidak langsung menyapa umatnya.
Lalu juga menunjukkan rasa toleransi yang tinggi, yang wajib dicontoh pimpinan agama lain. Karena Paus Fransiskus mengadakan pertemusn antar agama di masjid Istiqlal.
Fokusnya pada kaum miskin membawanya pada penyerahan bantuan pada organisasi yang bersifat amal.
Barulah pada kesempatan terakhir menemui umat Katolik, pada seuah Misa Kudus yang dipimpinnya langsung.
Setelah menemui dan menyapa umatnya, barulah Paus Fransiskus berpamitan meninggalkan Indonesia guna melanjutkan misi kemanusiaan berikutnya.
Agendanya sangat padat bagi Paus Fransiskus yang sudah berusia lanjut Namun kerendahan hatinya patut diteladani.
Karena Paus Fransiskus menolak segala kemewahan yang ditawarkan. Terbang dari Italia ke Indonesia dengan pesawat biasa, bukan business class lagi. Menolak dijemput dan diantar mobil mewah selama di Jakarta, namun memilih mobil sejuta umat yang biasa digunakan penduduk Indonesia. Menolak tinggal di hotel newah, dan memilih menginap di wisma kedutaan besar Vatican di Jakarta.
Semoga kesederhanaan ini diteladani Paus yang lain, maupun semua pemimpin dunia.
Selamat datang Paus Fransiskus di Jakarta, Indonesia.