Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Biro Jasa Uang Panai Lambang Pemberontakan Generasi Muda

21 Juli 2024   21:35 Diperbarui: 22 Juli 2024   06:03 51 5

Setelah sukses dengan film "Uang Panai 1" (2016), dimana Tumming dan Abu berhasil menyatukan Ancha dan Risna. Pada film yang penuh dengan kearifan  lokal Makassar ini, 8 tahun kemudian muncullah sekuelnya, "Uang Panai 2". Kisah dimulai dengan ide dari Ancha dan Risna yang sudah menimang momongan untuk medirikan biro jasa Uang Panai, dengan nama "Pattumbu".

Tumming dan Abu direkrut sebagai pelaksana. Meski uang panai (mahar) sering kali menghambat bersatunya dua hati anak manusia berbeda jenis di tanah Bugis, namun upaya promosi Pattumbu kurang memperoleh hasil.

Kurangnya tanggapan dari masyarakat, membuat mereka putus asa. Untunglah, tiba-tiba mereka kedatangan Iccang seorang sales manager yang sudah 7 tahun berhubungan dengan Icha, yang minta bantuan jasa Pattumbu.

Iccang setelah menemui orang tua Icha, akhirnya mengetahui bahwa ibu dari Icha kurang menyukainya.

Ibu dari Icha kurang setuju bila Iccang mempersunting putri semata wayangnya, karena Iccang dianggap tidak sejajar dengan Icha, bahkan secara ekonomi jauh dibawah Icha.

Iccang baru memiliki pekerjaan dengan jabatan sales manager, belum memiliki rumah. Sedangkan Icha tamatan dokter, yang sudah memiliki klinik kecantikan. Sehingga ibu dari Icha mengingatkan uang panai anak temannya yang hanya lulusan SMA sebesar 200 juta Rupiah. Kalau Icha berhasil memperoleh gelar dokter spesialis, kira-kira berapa ya uang panainya

Iccang yang salah mengerti berasumsi, keluarga Icha minta uang panai 200 juta Rupiah, menemui Pattumbu.

Oleh Tumming dan Abu, Iccang diminta berhemat. Menjual sepeda motornya yang banyak membuat Iccang tidak bisa menabung, karena banyak untuk membeli aksesoris motor sesuai hobinya. Dan diganti naik sepeda

Buku tabungan, kartu kredit, ATM, dan gawai   dibersihkan dari situs belanja, lalu disimpan di dalam brankas yang disimpan Pattumbu, dan Iccang hanya menyimpan kunci brankas.

Lalu Iccang diberi celengan ayam, agar rajin menabung, dan dilarang mengambil uang tabungan.

Icha menyadari perubahan pada diri Iccang, namun Iccang mengatakan tidak ada apa-apa.

Bahkan ketika ibunya memberikan perhiasannya, Iccang hanya menyimpannya. Bahkan ketika pamannya, enunjukkan seorang gadis, Iccang hanya tersenyum.

Setelah sekian lama, Iccang merasa sudah berhasil mengumpulkan 200 juta Rupiah, dari tabungan gajinya ditambah celengan ayamnya.

Lalu Iccang memberanikan diri menemui orang tua Icha dan mengutarakan akan melamar Icha dengan mengatakan uang panai senilai 200 Juta Rupiah sudah siap. ibu dari Icha marah, mengatakan uang panai Icha seharusnya diatas 200 Juta Rupiah. Lagi pula Icha akan dijodohkan dengan pria lain yang lebih mapan. Iccang kecewa.

Keadaan makin parah, saat ibu dan tante / bibi dari Icha menemui ibu dan paman Iccang, Dikatakan bahwa Iccang berbuat tidak sopan dengan mencium Icha di halaman rumah dan Icha akan dijodohkan dengan pria yang lebih mapan.

Iccang minta bantuan Pattumbu, yang lalu memata-matai pertenuan ibu-ibu sosialita pada sebuah kafe. Diperoleh informasi bahwa pada hari Sabtu di kafe tersebut, Icha akan diperkenalkan dengan calon suaminya.

Dengan tipu muslihatnya, ibu dari Icha berhasil mengajak Icha ke kafe.

Iccang dan Pattumbu telah bersembunyi di sudut kafe Sungguh terkejut, ketika mengenal pria yang akan dijodohkan dengan Icha adalah bossnya di kantor. iccang langsung marah dan meninggalkan kafe. Bahkan tidak mau mendengar penjelasan dari Icha.

Sialnya bahkan pada hari Seninnya, Iccang dipecat oleh bossnya. Patah hati ditambah kehilangan pekerjaan membuat Iccang putus asa, lalu Iccang mengambil isi brankasnya dan membatalkan kontrak dengan Pattumbu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun