Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Desa Wisata Tidak Selalu Menginap

24 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   10:20 21 4
Benar ribuan desa wisata bernunculan di Indonesia. Khususnya yang mencakup keseluruhan dari penjemputan di bandara, penginapan, pengalaman khas daerah di lokasi, hingga cindera mata hingga pengantaran ke bandara kembali. Bahkan ada yang menyediakan jogging track keliling Desa Wisata. Sambil berolah raga, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam dan menikmati segarnya suasana pedesaan.

Banyaknya upaya menciptakan Desa Wisata, adalah berkat program Kemenparekraf yang melombakan Desa Wisata, yang pelayanannya terbaik dan terlengkap.

Namun karena fisik saya kurang mendukung, maka saya belum sempat  menikmati Desa Wisata hingga menginap.

Namun ada Desa Wisata yang sudah pernah saya kunjungi bersama Koteka, komunitas traveler Kompasiana. Desa Wisata itu adalah hasil kreasi Pemkot Bogor.

Kunjungan dilakukan ke 5 Desa Wisata atau Kampung Wisata di kota Bogor dengan menggunakan transportasi umum Uncal (Unforgetable City Tour Loveable City). Desa wisata dapat dikunjungi dari pagi hingga sore hari. Jadi tidak perlu menginap.

Ke 5 Desa Wisata di kota Bogor ini memiliki ciri khas berbeda. Dan tujuannya diciptakan karena Pemkot Bogor tidak memiliki wisata alam, seperti Pemkab Bogor.

Desa Wisata yang dikunjungi adalah:

1. Desa Wisata Batik

Terletak di daerah Cibuluh, yang merupakan sentra batik. Selain memasarkan batik, wisatawan dapat melihat proses batik cap, batik tulis, hingga mengikuti workshop membatik.

2. Desa Wisata Budaya

Di desa Pulo Geulis, yang terletak di samping sungai Ciliwung, terdapat sebuah klenteng tertua di Bogor, yakni klenteng Pan Kho Bio. Disini kita dapat menyaksikan bukti nyata kerukunan beragama secara nyata. Kehidupan di desa yang warganya hidup rukun ratusan tahun, meski beda suku dan agama. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun