Sebaiknya, sebelum mulai bekerja, kita harus memiliki hobi. Hobi adalah kegemaran yang dilakukan agar diri kita merasa senang.
Hobi memang ada bermacam-macam, ada yang membutuhkan beaya besar, misal menambah aksesori mobil, sepeda motor, atau sepeda. Hobi paralayang atau wisata.
Hobi mengkoleksi perangko, lukisan, atau benda-benda seni, dan memelihara satwa dan flora juga membutuhkan dana tidak sedikit. Namun bila diseriusi bisa memberikan keuntungan di kemudian hari. Contoh, sebuah perangko lama, bila dalam keadaan baik, dan ada peminatnya, bisa laku dengan harga berkali lipat dari harga belinya. Demikian pula dengan benda-benda seni, yang penting harus mampu merawat dengan telaten. Memelihara satwa dan flora, juga dapat menghasilkan uang di kemudian hari. Mungkin pernah mendengar ikan arwana atau tanaman janda bolong yang pernah menjadi trend. Harga menjadi berlipat-lipat. Sekadar hobi bisa menjadi sumber nafkah yang menghasilkan banyak cuan.
Hobi menulis juga bukan hobi picisan. Bila kita mampu menulis sebuah buku yang berhasil masuk penerbit mayor, dan menjadi best seller. Kita bisa hidup dari royalti yang masuk setiap 6 bulan atau tiap tahun. Hobi menulis yang sederhana saja, misal menulis di laman Kompasiana, bila tulisan kita diminati banyak pembaca, kita bisa memperoleh K-Reward.
Demikian pula dengan hobi fotografi, membuat konten di YouTube, Instagram, dan TikTok. Dari sekadar hobi bisa mendatangkan cuan tidak sedikit. Terlebih bila kita berhasil menggaet banyak follower, hingga banyak memperoleh adsense. Kita bisa menjadi selegram di media sosial yang setara dengan artis.
Hobi memasak juga mampu menjadi bisnis. Dari sekadar hobi bila ditekuni dengan membuka rumah makan / restoran, bisa menjadi pekerjaan tetap. Menjalankan hobi, namun menghasilkan pendapatan rutin.
Bagi yang memiliki hobi lain, hobi boleh dilanjutkan saat sudah bekerja. Karena di era yang sangat sulit untuk memperoleh lapangan pekerjaan, kadabg-kadang kita harus bersedia menerima pekerjaan apapun. Mungkin tidak sama dengan passion kita. Namun supaya kita tetap bisa eksis, maka kita harus tetap bekerja dengan giat. Bagaimana bisa bekerja dengan giat bila tidak sesuai dengan passion ?
Kita harus memiliki strategi yang jitu. Bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang diperoleh hanya untuk mendapatkan pendapatan (income). Untuk mendapatkan kepuasan, kita bisa tetap menyalurkan melalui hobi kita diluar pekerjaan.
Misal, kita harus bekerja menjadi staf keuangan. Pekerjaan ini membuat kita jarang bertemu orang, hanya berkutat di depan komputer selama 8 jam sehari, belum lagi ditambah lembur. Tapi kita senang bertemu banyak orang, misal hobi kita ikut teater. Pada hari libur, kita dapat beraktivitas main teater, dan bertemu banyak orang. Hal ini akan membuat kita merasa senang. Jadi, passion bisa disalurkan lewat hobi.
Sekarang bagi kita yang ingin berkeluarga. Memang sebaiknya menemukan jodoh yang dapat saling mendukung hobi masing-masing, agar suasana rumah tangga selalu damai.
Namun bila kebetulan kita berjodoh dengan pasangan yang tidak sehobi. Ada kiatnya juga.
Yang diperlukan sifat saling mengalah dan sifat menghargai hobi pasangan. Kita harus sedikit mengurangi aktivitas hobi, dengan mulai memahami hobi pasangan yang berbeda, dan mulai mengenalkan hobi kita pada pasangan.
Dengan saling memahami, pelan-pelan akan terjadi saling menyukai hobi pasangan. Nah, setelah hal ini terjadi, kita dapat selalu bersama menjalankan hobi tanpa ada perasaan terpaksa atau tidak suka.
Bagi yang memiliki hobi dengan beaya besar, pada saat didukung oleh orang tua, setelah berkeluarga harus mampu nenyesuaikan diri dengan pendapatan dan waktu keluarga. Misal hobi naik gunung harus sedikit dikurangi bila pasangan tidak memiliki hobi yang sama. Hobi berbelanja atau clubbing harus disesuaikan dengan ritme pasangan.
Nikmatilah hobi untuk membuat hati senang. Bagi yang belum memiliki hobi atau belum mengetahui hobinya, mulailah mencari, karena hobi itu sangat beraneka ragam. Tinggal kita merasa senang dengan hobi apa.
Yang terbaik tentunya memiliki hobi yang menguntungkan, tetapi jangan sekadar latah mencontoh hobi orang lain. Karena hobi akan berhasil membuat hati kita senang, hanya bila kita menyukainya.