*
Secara geografis letaknya di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Udara sangat sejuk karena berada di lereng gunung Ungaran.
Wisata tipis-tipis ke Gedong Songo diceritakan oleh mbak Gana, ketua Koteka, komunitas traveler Kompasiana, melalui Koteka Talk 179 pada Minggu 9 Juni 2024. Mbak Gana baru saja mengambil cuti dan menghabiskannya di Semarang, guna merawat ibunya yang sedang sakit. Di tengah kepadatan agendanya, mbak Gana masih sempat mengunjungi candi Gedong Songo.
Kompleks candi dengan sembilan buah candi ini ditemukan oleh Thomas Standford Raffles dalam perjalanannya ke Jawa Tengah selaku Gubernur Jendral pada abad 18.
Menurut penelitian ahli purbakala, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke 9. Karena merupakan candi Hindu, secara bentuk sama dengan candi di Dieng. Sedangkan Borobudur di Magelang merupakan candi Budha.
Tiga dari sembilan candi ini dikenal sebagai candi Siwa Mahakala, dewa perusak atau pembasmi: Siwa Mahaguru, sebagai dewa tertinggi ; dan Ganesha, dewa berkepala gajah atau dewa ilmu pengetahuan. Karena ada arca Dewa-Dewi berarti dulu kawasan candi ini digunakan untuk upacara keagamaan.
Meski bernama Gedong Songo, namun yang masih utuh hanya lima, tiga candi lainnya dalam keadaan rusak / runtuh, sedangkan candi ke sembilan terletak tersembunyi, dan menurut kepercayaan turun temurun, jangan atau dilarang dilihat, karena yang memaksakan diri untuk melihat akan berumur pendek.
Letaknya yang cukup tinggi, sekitar 1200 meter dpl maka suhu udara cukup dingin (19-25:derajat Celcius), namun pemandangannya sangat indah. Jadi sebaiknya berbekal jaket atau sweater atau memakai pakaian tebal, meski kita merasa kepanasan saat berada di kota Semarang.
Memiliki pemandian air panas yang sumber air panasnya berasal dari belerang, bisa menunggang kuda dengan kuda yang disewakan oleh warga disana, serta area perkemahan bagi yang senang tidur di alam.
Nah, apa makanan khas di Gedong Songo ? Meski bukan makanan asli tapi yang cukup terkenal dan digemari pelancong adalah tiwul. Kuliner ini sebenarnya berasal dari daerah Wonogiri, dimana bahan bakunya berupa singkong didatangkan dari Gunung Kidul.
Tiwul sebagai kuliner tradisional memang perlu dilestarikan.
Bagainana menuju Gedong Songo ?
Tergantung kita berangkat dari mana. Yang pasti naiklah bus atau kereta api atau pesawat udara ke Semarang, ibu kota provinsi Jawa Tengah. Lalu bisa menyewa mobil dari Semarang ke Bandungan, atau mau via Ambarawa.
Diperlukan waktu sekitar 10-40 menit karena jalanan yang cukup curam.
Untuk memasuki kawasan candi, wisatawan dipungut tiket yang dibedakan harganya, antara WNI (lima belas ribu Rupiah) dan WNA (tujuh puluh lima ribu Rupiah).
Tertarik ? Yuk siapkan koper dan langsung gaaas .....